MAU BERMAIN? (BAGIAN TIGA)
MAU BERMAIN? (BAGIAN TIGA) Lajutan dari bagian kedua Orang tua saya sibuk untuk sementara waktu. Saya terlalu lelah, baik secara emosional maupun fisik, untuk mengolah adegan mengerikan itu. Ibuku menelepon polisi dan meminta mobil polisi dikirim untuk diselidiki, dan ayahku meletakkan handuk di atas pemandangan mengerikan saat kami menunggu polisi. Aku tergoda untuk mengingatkan mereka akan hal yang kulihat di jurang, tapi sebagian diriku tahu mereka tidak mencari monster. Mereka mencari psiko, penyerang rumah dan mutilator. Ayahku telah meraih pistolnya lagi, seolah-olah si pelaku akan kembali. Saya tidak protes. Kehadirannya membuatku merasa lebih baik saat aku berjalan keluar rumah dan duduk di tepi jurang. Kembali ke rumah, aku bisa mendengar ibuku bergantian di antara teriakan dan isak tangis, dengan kepastian yang lebih tenang dari ayahku. Aku melotot tajam ke arah tanaman hijau yang luas di bawah, mencari makhluk itu. Tidak ada apa-apanya selain pohon yang bergoya